Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.
Marilah kita mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang atas karunia dan hidayah-Nya kita diberi kesehatan, kecerdasan berpikir dan kehidupan yang tenang. Kemudian kita sampaikan shalawat dan salam keharibaan junjungan kita yang khalis mukhlisin Arwahul Muqaddasah Nabi Besar Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, semoga kita mendapat syafaatnya di yaumil akhir nanti. Salam ta’jim yang berkepanjangan kita sampaikan pula kepada Ahli silsilah Thariqatullah Thariqat Naqsyabandiyah serta Guru-Guru yang Mursyid, yang telah menuntun kita menjadi Insan yang kuat dan padat tauhidnya kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, yang akhirnya kita dapat membedakan mana yang haq dan mana yang bathil.
Para Undangan dan jamaah yang mulia dan dimuliakan Allah,
Saya mengucapkan terimakasih kepada Bapak Ibu para undangan yang telah berkenan hadir atas undangan kami untuk memperingati Haul Guru Al-Mukarrom Saidi Syekh H. Amir Damsar Syarif Alam yang ke-15 tahun2017. Beliau adalah Pendiri sekaligus Guru Besar Thariqat Naqsyabandiyah Jabal Qubis Tanjung Morawa silsilah ke-35.
Sebelum saya melanjutkan sambutan dan fatwa, saya mengutip Sabda Rasulullah yang artinya: “Sesungguhnya Allah tidaklah melihat kepada ucapanmu, dan tidak melihat rupamu, akan tetapi Dia melihat hatimu”.(Hadits Riwayat Muslim).
Bapak Ibu yang mulia dan dimuliakan Allah,
Perkembangan teknologi saat ini telah membawa dampak yang luar biasa, bukan saja berakibat terjadinya revolusi di bidang komunikasi dan informasi, lebih jauh lagi berakibat terjadinya revolusi di bidang moral dan budaya yang berakhir dengan semakin terkikisnya keimanan seseorang.
Lantas apakah kita harus menolak kemajuan teknologi tersebut Tentunya tidak. Kemajuan teknologi haruslah kita dukung dengan segala konsekwensinya. Dalam perspektif Islam, kemajuan teknologi justru membuktikan kebenaran Al-Qur’an. Kemajuan teknologi akan membuka cakrawala berpikir manusia termasuk dalam masalah ketuhanan. Banyak sudah para ilmuwan dari berbagai disiplin ilmu akhirnya beriman kepada Allah Subhananhu Wa Ta’ala dan Rasulullah dengan mempercayai sepenuh hati kebenaran Al-Qur’an.
Hadirin yang saya hormati,
Di Negara kita beberapa dasawarsa belakangan ini telah tumbuh fenomena baru yakni muculnya para elit Islam yang telah menduduki jabatan-jabatan strategis di lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif serta lembaga-lembaga swasta nasional, termasuk organisasi massa yang berbasis Islam. Seharusnya mereka ini melanjutkan perjuangan para pendahulunya yang mewarnai Indonesia dengan nilai-nilai ke-Islaman seperti etos kerja, produktifitas, profesionalitas, dan integritas yang bermuara pada mewujudkan keadilan dan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat. Ironisnya justru yang terjadi adalah mereka mengalami krisis identitas dan krisis integritas. Secara formal mereka menampilkan simbol-simbol keislaman, namun moralitas mereka sangat rendah. Kekuasaan menjadi tujuan, bukan sebagai sarana untuk mengembangkan kualitas kehidupan bersama, bahkan menghalalkan berbagai cara untuk berkuasa. Mereka berlomba untuk menggrogoti negeri ini dengan korupsi dan manipulasi.
Bapak dan Ibu yang dimuliakan Allah,
Demikian juga di Media Sosial kita dapati ada oknum yang mengaku ustadz, dengan rasa percaya diri begitu entengnya telah merendahkan para ulama sahabat Rasulullah. Seolah dia lebih tahu tentang Islam ini dengan menyalahkan dan menghujat Ulama terdahulu seperti Imam Syafii, Imam Hanafi, dan lainnya hingga kepada para Ulama sekarang. Demikian rendahnya akhlak oknum ustadz tersebut, dengan memvonis para ulama tasawuf dan para ulama thariqat adalah membawa ajaran sesat. Padahal mereka-mereka itu belum pernah melakukan tabayyunkepada para ulama tarekat khususnya yang ada di Sumatera, termasuk kepada saya sebagai Pimpinan Thariqat Naqsyabandiyah Jabal Qubis Tanjung Morawa.
Adanya perilaku seperti ini, menurut saya tidak lain disebabkan karena hatinya masih diliputi dengan hawa nafsu. Menandakan bahwa hati mereka ini masih belum dibiasakan untuk berdzikir kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Pengetahuan mereka tentang ilmu dzikir bisa jadi cukup luas, namun hanya sebatas dalam pikiran, sebatas ucapan dan sebatas dalam tulisan. Secara maknawi artinya hati mereka ini belum terhubung kepada Tuhan sang Pencipta.
Hadirin yang mulia dan dimuliakan Allah,
Dalam Islam, hubungan yang paling agung adalah hubungan dengan Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang menciptakan kita. Sesudah itu kita diajar untuk berhubungan baik dengan alam dan manusia sekeliling. Kalau kita berhubungan baik dengan Tuhan, maka Dia akan memberikan petunjuk yang akan membawa kita pada kebenaran.
Al-Qur’an menyebutkan, di hari akhirat mereka yang diselamatkan adalah mereka yang memiliki hati yang tenteram. Hati yang tenteram akan membawa kita kepada Tuhan dan membawa kita kepada kebenaran. Maka satu-satunya perkara yang mendatangkan ketenteraman hati adalah dengan mengingat Allah setiap saat, waktu berdiri, baik waktu duduk, waktu bekerja dan waktu berbaring (Q.S. An-Nisaa : 103).
Firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala dalam Al-Qur’an yang artinya : “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram”. (Q.S : Ar Ra’d: 28).
Para jamaah dan undangan yang saya hormati,
Berdzikir untuk mengingat Allah Subhanahu Wa Ta’ala itu merupakan perintah untuk kita laksanakan sebagai umat Islam. Sebagimana firman Allah dalam Al-Qur’an, yang artinya : “Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya”. (Q.S. Al-Ahzab ayat 41).
Perintah Allah Subhanahu Wa Ta’ala ini berlaku untuk semua lapisan masyarakat Muslim, apakah ia buruh, petani, pelajar, mahasiswa, professor, pengusaha, pengacara, hakim, jaksa, aparat keamanan, pejabat pemerintah, menteri, bahkan presiden. Tidak ada pengecualian walaupun dalam keadaan sakit. Oleh karena itu saya menghimbau kepada umat Islam, agar latih diri untuk berdzikir hingga menjadi amalan sehari-hari. Jika belum tahu tatacara berdzikir, maka tanyalah kepada ahli dzikir (Q.S. An-Nahl ayat 43). Seorang ustadz bahkan ulama syari’at, belum tentu dia itu ahli dzikir.
Bapak dan Ibu yang saya muliakan,
Bulan Juni2018 mendatang masyarakat Sumatera Utara akan melaksanakan pesta demokrasi yaitu Pemilihan Kepala Daerah untuk jabatan Gubernur Sumut priode 2018-2023. Dalam kesempatan ini, saya berharap kepada seluruh masyarakat Muslim di Sumatera Utara khususnya lagi kepada para jamaah, agar turut serta mensukseskan pemungutan suara sesuai dengan aturan yang berlaku. Jangan sampai kita Golput (tidak ikut memilih), karena jika Golput berarti kita telah memberi kesempatan kepada para calon Gubernur yang non Muslim meraih suara banyak.
Sebagai umat Muslim sudah sebarang tentu kita harus memilih Pemimpin yang seaqidah dengan kita yaitu Pemimpin yang Muslim. Hal ini sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an surat Al-Maidah ayat 51 dan ayat 52.
Bagi jamaah yang berasal dari provinsi lain, perlu juga saya sampaikan disini, mungkin belum banyak yang mengetahui bahwa Ketua Panitia Haul Guru ke-15 tahun 2017 yakni Bapak Dr.Ir. H. Tengku Erry Nuradi, MSi merupakan salah satu kandidat Calon Gubernur Sumut dalam Pilkada 2018 mendatang.
Mari kita bersama-sama berdo’a kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala agar Beliau dapat kembali menjabat sebagai Gubernur Sumatera Utara priode 2018-2023 dan selalu berpegang teguh kepada prinsip-prinsip yang telah diatur oleh Al-Qur’an dan Hadist dalam menjalankan amanah rakyat Sumatera Utara.
Hadirin yang dimuliakan Allah,
Kompleks Pesantren Persulukan Thariqat Naqsyabandiyah Jabal Qubis, pertumbuhannya cukup signifikan. Setiap tahun terus saja dilakukan perluasan dan renovasi. Bahu membahu Kami melaksanakan pembangunan tersebut dan Alhamdulillah atas ijin Allah Subhanahu Wa Ta’ala pelaksanaan pembangunan setiap tahunnya berjalan lancar. Tahun 2017 tanah yang sudah dibeli disamping areal parkir akan dibangun gedung tempat peristirahatan (Mess) bagi tamu dari luar daerah. Dan sekarang masih dalam taraf pengecoran fundasi.
Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh jamaah dan Saudara-Saudara kita yang lain, yang telah berpartisipasi baik moril maupun materil dalam pelaksanaan pembangunan-pembangunan gedung dan pembebasan-pembebasan lahan dalam rangka perluasan areal kompleks pesantren kita ini, serta berpartisipasi dalam acara Haul Guru 2017. Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala membalas apa saja yang telah Bapak-bapak korbankan dengan rezeki yang berlipat ganda di dunia dan di akhirat. Amiiin.
Kaum Muslimin dan hadirin yang saya hormati,
Pada acara peringatan Haul Guru ke-15 tahun 2017, beberapa pesan saya sampaikan kepada seluruh kaum Muslimin dimana saja berada serta para pejabat dan pemimpin Negara Indonesia, sebagai bahan pemikiran dan sebagai bahan introspeksi diri yaitu sebagai berikut:
- Bekerja keraslah untuk mencari rezeki yang di Ridhoi oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala, tingkatkan ilmu dan raih pendidikan setinggi-tingginya sesuai ajaran Islam, demi kemajuan umat Islam dan Negara Indonesia.
- Budayakanlah dzikir dalam hati kamu, agar hati kamu tenteram. Hati yang tenteram akan membawa kamu kepada kebenaran Al-Haqq. Kebenaran abadi yang datangnya dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
- Kepada para elit Islam yang menduduki jabatan-jabatan strategis baik di lembaga Eksekutif, Legislatif, Yudikatif maupun di lembaga-lembaga swasta dan organisasi politik, organisasi massa, hendaklah luruskan niat dan pegang amanah.
- Kepada para ustadz, para ulama, para cendikiawan Islam yang secara terselubung maupun terang-terangan telah memfitnah para Ulama Islam termasuk para Imam Mazhab serta para Ulama masa sekarang. Juga telah memfitnah bahwa ajaran thariqat naqsyabandiyah adalah ajaran sesat tanpa menyelidiki langsung kepada Mursyidnya, hendaknya segeralah bertaubat dan sucikan hati. Lakukanlah Tabayyun sebelum berkesimpu-lan. Janganlah gara-gara kehidupan duniawi, mengorban-kan Keimanan dan Akidah kamu. Azab Allah Subhanahu Wa Ta’ala pasti datang kepada kamu jika tidak segera bertaubat.
- Bersatu padulah wahai kaum Muslimin dalam menghadapi serangan-serangan golongan yang anti Islam di Indonesia, golongan-golongan yang ingin merusak aqidah umat Islam dan golongan-golongan orang yang ingin merusak tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara di tanah air kita.
- Agar umat Islam khususnya dan masyarakat umumnya berhati-hati terhadap pernyataan-pernyataan oleh oknum yang mengaku Ulama ataupun Ustadz yang mengarah kepada adu domba sesama Muslim, dengan mudahnya menuduh bid’ah, menuduh ajaran sesat dan sebagainya.
- Dalam Pilkada Sumut tahun 2018, hendaklah kaum Muslimin tetap berpegang teguh kepada Al-Qur’an surat Al-Maidah ayat 51 dan ayat 52. Gunakan hak memilih sesuai aturan. Janganlah tidak memilih karena hal ini secara tidak langsung kamu telah mengabaikan perintah Allah.
- Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Maidah ayat 35 yang artinya : “Wahai orang-orang yang beriman bertaqwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mampu mendekatkan diri kepadaNya, dan berjihadlah di jalanNya, niscaya kamu akan menang”.
Akhirnya sambutan dan fatwa ini Saya akhiri dengan pesan kepada seluruh rakyat Indonesia bahwa : “Menghadaplah pada Tuhanmu dengan segenap jiwa. Tinggalkan esok di sisi kemarin, sebab bisa saja engkau mati saat esok menjelang”.
Wabillahi taufiq wal hidayah, Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Tanjung Morawa, 03 Desember 2017
Thariqat Naqsyabandiyah Jabal Qubis,
Syekh H. Ghazali An Naqsyabandi
Guru Mursyid.