Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.
Marilah kita mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang atas karunia dan hidayahNya kita diberikan kesehatan, kecerdasan berfikir dan kehidupan yang tenang. Kemudian kita sampaikan shalawat dan salam ke haribaan junjungan kita yang Khalis Mukhlisin Arwahul Muqaddasah Nabi besar Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wa sallam, semoga kita mendapat syafaatnya di yaumil akhir nanti.
Salam ta’jim berkepanjangan kita sampaikan pula kepada Ahli Silsilah Thariqatullah Thariqat Nasyabandiyah serta Guru-Guru yang Mursyid, dimana berkat ajaran beliau yang disampaikan kepada kita dan kita amalkan hingga detik ini, akhirnya kita dapat membedakan mana yang haq dan mana yang bathil.
Situasi dan kondisi di Indonesia dalam aspek sosial saat ini benar-benar sangat mengkhawatirkan. Kerusakan moral terjadi dimana-mana. Korupsi merajalela ke semua sendi kehidupan. Penggunaan narkotika dan obat-obatan terlarang sudah meluas hampir ke seluruh wilayah Indonesia dari kota-kota besar hingga pedesaan, dari masyarakat paling bawah hingga ke oknum aparat penegak hukum. Minuman alkohol ada di setiap sudut, makanan haram bertebaran. Perusakan hutan terjadi dimana-mana tanpa peduli akibat yang ditimbulkan dari rusaknya hutan tersebut. Sungai dan parit jadi tempat pembuangan sampah. Perbuatan-perbuatan asusila khususnya perzinahan dianggap sudah hal biasa, tanpa ada rasa malu. Para tabib, dukun, paranormal dan sebutan sejenis lainnya, cukup populer dan menjadi panutan sebagian besar masyarakat dari berbagai kasta sosial. Ironisnya pelaku-pelaku masalah sosial yang Saya sebutkan diatas sebagian besar adalah beragama Islam. Bagi Saya hal ini sungguh menyedihkan !
Sebenarnya, tingkat kemakmuran masyarakat Indonesia mengalami kemajuan yang signifikan. Hampir seluruh penduduk di kota maupun di pedesaan telah memiliki sepeda motor bahkan mobil dan rumah bagus. Meningkatnya jumlah jamaah haji dari masyarakat yang melaksanalan umroh setiap tahunnya, menunjukkan bahwa ekonomi masyarakat Indonesia semakin baik. Lantas kenapa masalah sosial di kehidupan masyarakat Indonesia masih saja memprihatinkan?
Inilah permasalahan-permasalahn bangsa yang menurut saya perlu segera diperbaiki. Tugas untuk memperbaiki ini bukanlah semata-mata menjadi tanggung jawab para ulama, tetapi para umaro atau pemimpin jugga sangat bertanggung jawab. Para umaro dan ulama harus saling bahu membahu untuk mengatasi permasalahan sosial masyarakat Indonesia, yang mayoritas beragama Islam.
Kita tidak ingin terjadi umat Islam sudah tidak lagi memperhatikan agamanya. Melunturnya Iman dan Akhlaq. Jika hal ini terjadi berarti banyak umat Islam masih bodoh dalam memahami dan mengamalkan ajaran agamanya, sehingga banyak terjadi penyimpangan. Inilah konsekuensi dari jumlah yang banyak tapi minus kesadaran. Kesadaran itu lahir dari ilmu pengetahuan yaitu ilmu pengetahuan tentang fundamen agama meliputi Iman, Islam, Tauhid dan Ma’rifat.
Oleh karena itu Saya mengajak segenap umat Islam baik is sebagai rakyat biasa, cendikiawan dan pemimpin untuk memperkukuh fundamen Islam di dalam dirinya. Tidak terkecuali jamaah Thariqat Naqsyabandiyah Yayasan Jabal Qubis juga harus memperkukuh fundamen Islamnya. Jika fundamen Islam dalam diri kita sudah kukuh maka dalam jiwa kita akan tumbuh sifat-sifat yang terpuji dan meninggalkan sifat-sifat tercela. Kita tidak ingin dianggap oleh orang-orang non Islam bahwa umat Islam itu umumnya miskin dan bodoh sehingga dengan mudah mereka mengajak kita untuk mengikuti budaya dan perilaku mereka yang tidak sesuai dengan ajaran Islam.
Peningkatan ekonomi umat Islam khususnya bagi jamaah Thariqat Naqsyabandiyah Yayasan Jabal Qubis adalah penting. Kemiskinan itu dapat menyebabkan kita menjadi kufur. Kita sebagai umat Islam tidak boleh berpangku tangan saja tanpa mau berbuat sesuatu untuk kemajuan diri kita, keluarga kita dan agama kita. Marilah kita jadikan kehidupan dunia ini berada di genggaman kita, dan bukan di hati kita. Kita harus benar-benar yakin terhadap apa yang ada di tangan Allah dari pada apa yang ada di tangan kita. Ingat dan laksakanlah sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa sallam : “Berbuatlah dalam urusan keduniaan seakan-akan kamu hidup selamanya dan berbuatlah untuk akhirat seakan-akan besok pagi kamu mati”.
Kehadiran Baitul Mal wat Tamwil (BMT) di tengah-tengah jamaah Thariqat Nasyabandiyah Yayasan Jabal Qubis patut kita syukuri. Dengan hadirnya BMT di tengah-tengah kita yang di kelola oleh jamaah Thariqat Naqsyabandiyah Yayasan Jabal Qubis, InsyaAllah dapat membantu para jamaah untuk pengembangan usaha yang produktif. Oleh karena itu manfaatkan BMT tersebut untuk kegiatan usaha sembari terus menerus mengamalkan amalan dzikir yang telah di ajarkan kepada kalian demi mengharapkan ridho Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Demikian juga halnya dengan telah dibukanya pendidikan thafiz Qur’an khusus untuk putra-putri jamaah tanpa dipungut bayaran. Manfaatkan fasilitas ini karena masa depan anak kalian berada di bawah tanggung jawab orang tuanya. Yayasan Jabal Qubis dalam beberapa tahun ke depan diharapakan sudah dapat menghasilkan generasi muda yang hafiz Qur’an.
Akhirnya dalam memperingati Haul Guru ke-10 tahun 2012 ini beberapa pesan saya sampaikan kepada umat Islam yaitu Bersegeralah dalam bertindak, selaras dengan maksud hadits Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa sallam : ” Jika pagi tiba, jangan menunggu petang. Jika petang tiba jangan menunggu esok”. Jangan panjang angan-angan untuk masa yang belum pasti, siapkan diri untuk menghadapi apapun yang terjadi. Perbanyak dzikir untuk memperoleh ketenangan dan berlapang dada terhadap semua yang berlaku. Sesungguhnya dalam kesusahan itu akan ada kemudahan. Dari waktu ke waktu akan ada jalan keluar. Senantiasalah berusaha dan bermohon kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala agar kita senantiasa terhindar dari bencana dan keburukan. Ketahuilah jika Allah mencintai suatu golongan atau kaum, maka Dia akan memberi cobaan kepada mereka. Segeralah melakukan kebaikan dan tinggalkanlah kealpaan membuang waktu. Jadikanlah diri kita ini insan-insan muslim yang bermanfaat bagi agama, negara, masyarakat dan diri sendiri. Jadikanlah dunia di tangan kita, bukan di hati kita. Keluarkan zakat atas harta yang kita miliki, karena dalam harta yang kita kuasai ada hak orang lain. Bersihkan dan kosongkan jiwa kita dari sifat-sifat tercela kemudian hiasilah diri dengan sifat-sifat terpuji, niscaya kita akhirnya akan mendapatkan sinar Illahi.
Wabillahi taufiq wal hidayah, Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Tanjung Morawa, 02 Desember 2012
Thariqat Naqsyabandiyah Jabal Qubis,
Syekh H. Ghazali An Naqsyabandi
Guru Mursyid.